Minggu, 05 Mei 2013

Apa itu Korupsi ? dan Cara Stop Korupsi di Indonesia


Stop Korupsi dan Suap di Indonesia  -Mengapa KORUPSI dalam berbagai bentukya terus meningkat ?…., apa yang salah ?….
Menurut para ahli ada 2 hal yang menyebabkan mengapa Korupsi dalam berbagai bentuknya terus meningkat :
1. nilai - nilai sosial yang melemah, kepentingan umum dan tanggung jawab sosial dikesampingkan dengan mengejar status yang diukur dengan pemilikkan harta benda, mendapatkan tempat utama dalam etika pribadi pada sebagian besar masyarakat,
2. tidak ada transparansi, dan tanggung gugat dalam system integritas publik, semakin buruknya pelayanan publik, banyaknya unsur pelayanan publik yang korup, seperti juga halnya pada perusahaan - perusahaan di sektor swasta, yang melakukan transaksi dengan sektor publik.
Definisi korupsi,

Menyalah gunakan kekuasaan pemerintahan untuk kepentingan pribadi. Namun, Korupsi bukan hanya soal pejabat publik yang menyalah gunakan jabatannya, tetapi juga soal orang, setiap orang, yang menyalah gunakan kedudukannya bila dengan demikian dapat memperoleh uang dengan mudah.
Terjadinya Korupsi ,
Korupsi dapat terjadi bila ada peluang dan keinginan dalam waktu bersamaan. Keinginan korupsi dapat timbul karena kemiskinan dan keserakahan manusia, tetapi peluang untuk melakukan korupsi bisa dapat di batasi dengan merumuskan strategi yang realistis.
STRATEGI untuk melawan Korupsi,
Strategi untuk mengontrol korupsi karenanya harus berfokus pada kedua unsur itu, peluang dan keinginan. Peluang dapat dikurangi dengan cara mengadakan perubahan secara sistematis, sedangkan keinginan dapat dikurangi dengan cara membalikkan siasat ” laba tinggi, risiko rendah” menjadi “laba rendah, risiko tinggi”, dengan cara mencegah, menegakkan hukum dan menakuti secara efektif, serta menegakkan mekanisme akuntabilitas.
Selain itu, agar berhasilnya sebuah strategi tidak hanya memusatkan perhatian pada upaya penegakkan hukum dan menjatuhkan sanksi, tetapi juga pada upaya pencegahan dan pendidikan masyarakat.
Setiap hak warga negara, meski di jamin oleh undang - undang, dapat dilanggar oleh pemimpin yang tidak kompeten dan korup. Tetapi perlindungan dan pemulihan hak warga negara jauh lebih mudah diwujudkan di negara yang memiliki pers bebas, yang bebas menyingkapkan tindak korupsi para pemimpin dan memicu perdebatan mengenai kemampuan para pemimpin bersangkutan, dalam hal ini kita baru saja mendapat pelajaran dari kasus Bibit & Chandra serta kasus Prita dengan perjuangan koinnya…
Memberantas Korupsi bukanlah tujuan akhir. Memberantas Korupsi adalah perjuangan melawan perilaku culas dalam pemerintahan, dan merupakan bagian dari tujuan yang lebih luas, yakni menciptakan pemerintahan yang lebih efektif, adil dan efisien…

sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2010/01/06/apa-itu-korupsi-strategi-apa-untuk-melawannya/

BINTANG

BINTANG

Bintang ......
Kenapa engkau tidak datang di malam hari ini
Kenapa engkau tidak menemaniku di saat aku kesepian
Aku sedang merindukan seseorang

Sosok sepertimu ...
Bagaikan bintang di angkasa

Engkauhlah sosok bintang di hatiku 
Suatu benda kecil yang bersinar di hati ini 

Dapatkah engkau menemani malam - malamku 

Menemani kesendirian ku ini
Aku butuh cahaya dari mu di hati ini

Laporan (Formal dan Semi Formal)

Laporan (Formal dan Semi Formal)

1.      Pengertian Laporan
Laporan adalah suatu cara komunikasi dimana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggungjawab yang dibebankan kepadanya.
Yang disampaikan di dalam laporan adalah hal-hal yang esensil, yang pokok dan bertalian dengan tugasnya, sehingga orang yang menerima laporan itu segera mengetahui masalahnya, dan dapat segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
2.      Dasar – Dasar Laporan
Sebuah laporan bertolak dari beberapa dasar, yaitu :
a.       Pemberi Laporan
b.      Penerima Laporan
c.       Sifat Laporan
d.      Tujuan Laporan
3.      Sifat Laporan
a.       Laporan yang baik harus ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas
b.      Dapat menimbulkan pengertian yan g tepat, bukan kesan atau sugesti
c.       Harus dapat menimbulkan kepercayaan
d.      Mengandung imaginasi
e.      Sempurna dan lengkap
f.        Disajikan secara menarik
4.      Macam – Macam Laporan
a.       Berbentuk Formulir Isian, bersifat rutin dan seringkali berbentuk angka-angka.
b.      Berbentuk Surat, bentuknya jauh lebih panjang dari surat-surat biasa.
c.       Berbentuk Memorandum, mirip dengan surat, namaun lebih singkat.
d.      Laporan Perkembangan (progress report) dan Laporan Keadaan (status report).
e.      Laporan Berkala, selalu dibuat dalam jangka waktu tertentu.
f.       Laporan Laboratoris, menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakukan di laboratorium.
g.      Laporan Formal dan Semi-formal, akan menjadi laporan formal jika terdapat sampul, halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, isi laporan, kesimpulan, apendiks, dan bibliografi.
5.       Struktur Laporan Formal
a.       Halaman Judul
b.      Surat Penyerahan
c.       Daftar Isi
d.      Ikhtisar dan Abstrak
e.      Pedahuluan
f.       Isi Laporan
g.      Kesimpulan dan Saran
h.      Bagian Pelengkap
6.      Bahasa Sebuah Laporan
Bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik, jelas, dan teratur. Selain itu juga harus jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata lainnya, antara satu kalimat dengan kalimat lain.
7.      Laporan Buku
Laporan buku merupakan suatu macam laporan untuk kepentingan pendidikan atau perkuliahan di Perguruan Tinggi. Terdiri dari :
                                I.            Judul
                              II.            Pendahuluan
                            III.            Isi Laporan
                            IV.            Kesimpulan
                              V.            Saran
8.      Penutup
Pada bagian terakhir selalu disertai penilaian tentang baik-buruknya, serta saran untuk mengambil tindakan bila perlu.

Laporan Formal dan Semi-Formal

Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, nadanya bersifat impersonal dan materinya disajikan seperti dalam suatu pola struktur yang terdapat dalam buku-buku.
Persyaratan yang menentukan sifat laporan:
- Halaman judul
- Terdapat surat penyerahan
- Memiliki daftar isi
- Terdapat ikhtisar yang mengawali laporan
- Memiliki pendahuluan
- Kesimpulan dan saran
- Isi laporan yang terdiri dari judul-judul dengan tingkat yang berbeda-beda
- Menggunakan nada resmi, bersifat impersonal
- Disertai pula table dan angka-angka (bila diperlukan)
- Biasanya didokumentasikan secara khusus
   
CONTOH :
 
Contoh Sambutan Kepala Sekolah Pada Upacara hari senin sebagai berikut :

  1. Mengucapkan terima kasih kepada anak-anak petugas upacara serta pada semua peserta upacara yang telah melaksanakan dan mengikuti upacara dengan tertib.
  2. Persiapan Ujian Nasional tahun 2012 / 2013 yang akan dilaksanakan kira-kira bulan Mei 2013. Oleh karena itu anak-anak harus mempersiapkan diri dengan rajin belajar serta dapat memanfaatkan waktu untuk belajar sebaik-baiknya. Juga menghimbau kepada orang tua wali murid agar senantiasa memantau kegiatan belajar putra putrinya di rumah.
  3. Warga sekolah harus senantiasa menjaga kebersihan lingkungan ( kelas , halaman, lingkungansekolah ). Hal ini untuk membiasakan diri kepada siswa-siswi untuk hidup bersih dan rapi. Di samping ini juga dalam rangka persiapan diri terhadap penilaian Tim Adipura di Sragen, untuk menciptakan Kota Tasikmalaya yang ASRI.
  4. Mohon kepada Yth. Orangtua wali murid demi terjalinnya komunikasi antara masyarakat dengan sekolah yang baik, segala informasi yang berkaitan dengan sekolah agar dapat berkoordinasi langsung ke sekolah dengan bapak / ibu wali kelas atau Kepala Sekolah . Kami warga sekolah akan menerima dan membicarakan dengan sebaik-baiknya.
 
 
Laporan semi-formal adalah laporan yang bila terdapat satu atau dua persyaratannya yang tidak dipenuhi.
Laporan non-formal adalah laporan yang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. 
 
CONTOH : LAPORAN DANA BOS
 
SIMBOS adalah software sistem akuntansi sederhana untuk memudahkan pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Software ini dirancang secara khusus untuk SPJ BOS, Laporan Dana BOS sehingga tidak sulit untuk digunakan sekalipun staff administrasi keuangan sekolah tidak memiliki kemampuan akunting secara khusus.
Berbagai fitur terus kami kembangkan untuk semakin memudahkan sekolah yang menggunakan software ini. Berikut adalah fitur yang tersedia pada versi update terakhir.
Sumber : Gorys Keraf.1994.Komposisi.NTT  : Penerbit Nusa Indah.
 http://tyamutiara13.blogspot.com/2013/04/laporan-formal-dan-semi-formal-laporan.html

latar belakang

Latar Belakang

Komunikasi merupakan salah satu hal yang paling penting sekarang ini di Indonesia.Berbagai macam alat komunikasi tersedia saat ini di Indonesia, dari telfon rumah, telfon genggam, internet data dan masih banyak lagi yang lainnya. Untuk penggunaan telfon genggam yang juga bias mengakses internet data harus menggunakan suatu chip yang ada di sim card. Setiap sim card yang pasti dikeluarkan oleh perusahaan layanan komunikasi atau yang biasa disebut dengan provider.Tersedia berbagai macam provider di Indonesia dengan keungulan masing – masing layanan yang tersedia.
Berbagai layanan yang berbeda dari etiap provider  inilah yang akhirnya mendiferensiasikan pola perilaku konsumen, karena konsumen memilik pola fikir masing – masing untuk menentukan pilihan provider yang menurut mereka cocok dengan kebutuhan masing – masing pengguna telfon genggam di Indonesia.
Perkembangan industry telekomunikasi pun telah berkembang cepat dengan adanya smartphone yang berbasiskan data internet dimana provider berlomba – lomba menyediakan layanan yang menarik sehingga menarik minat beli konsumen. Setiap provider menyediakan paket layanan untuk smartphone mulai dari full service akses, dimana semua layanan internet dapat digunakan dari email, browser, socnet, chatting dan akses yang lainnya. Ada juga provider yang menyediakan paket chatting, masing – masing provider menyediakan layanan tersendiri.Menurut data yang didapat dari Masyarakat Telekomunikasi Indonesia, pada tahun 2011, pengguna telepon seluler mencapai 235 juta pengguna. Dengan besarnya jumlah ini, dapat disimpulkan bahwa angka ini menunjukkan potensi pasar yang besar.
Provider telfon selular berlomba – lomba untuk menggaet konsumen sebanyak – banyaknya dengan berbagai macam layanan dari sms murah, internet dengan biaya murah dan akses cepat.
Dengan berbagai macam layanan yang ada, konsumen pasti kebingungan dengan berbagai  pilihan dan layanan yang tersedia dari masing – masing provider. Namun, tiap konsumen pasti memiliki alasan tersendiri untuk memilih provider yang akan mereka gunakan.

Analisis inilah yang akan kita teliti dengan menggunakan Theory of Planned Behavior, bagaimanakah pengaruh theory of planned behavior terhadap minat beli konsumen provider.

LAPORAN

LAPORAN

1. Pengertian Laporan

Suatu bentuk penyampaian berita,keterangan,pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab yang ada diantara mereka.Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
Dan juga Merupakan sajian tertulis dari hasil kegiatan atau penelitian yang telah dilakukan atau bisa dikatakan sebagai pertanggungjawaban dari kegiatan atau penelitian.
Jika disusun dalam kaitannya dengan persyaratan akademik, maka bentuk laporannya dapat berupa skripsi, tesis atau disertasi.
2. Fungsi Laporan

Fungsi laporan diantaranya adalah sebagai berikut:
- pertanggungjawaban bagi orang yang diberi tugas
- landasan pimpinan dalam mengambil kebijakan/keputusan
- alat untuk melakukan pengawasan
- dokumen sebagai bahan studi dan pengalaman bagi orang lain.
3. Macam-macam Laporan

Macam-macam laporan menurut bentuknya:
- laporan berbentuk formulir
- laporan berbentuk surat
- laporan berbentuk memorandum (memo)
- laporan berbentuk naskah
- laporan berbentuk buku, biasanya laporan penelitian
4. Tujuan Laporan

Laporan adalah satu bentuk penyataan yang logikal dan tersusun. Ianya mengandungi bahagian-bahagian, tajuk-tajuk dan subtajuk-subtajuk. Sebab-sebab laporan ditulis;
• Mengenal pasti masalah
• Memberikan maklumat dan fakta
• Mencadangkan penyelesaian
• Mencadangkan tindakan yang perlu dilakukan
• Membuat kesimpulan
• Menilai sesuatu penyelidikan atau aktiviti
• Membuat rekod sesuatu peristiwa
• Menganalisi aktiviti perniagaan
• Mensintesis sesuatu pelan tindakan
• Menghuraikan sesuatu peristiwa, prosedur, tindakan dll.
5.Dasar – dasar membuat Laporan
a. Clear
Kejelasan suatu laporan diperlukan baik kejelasan dalam pemakaian bahasa, istilah, maupun kata-kata harus yang mudah dicerna, dipahami dan dimengerti bagi si pembaca.
b. Mengenai sasaran permasalahannya
Caranya dengan jalan menghindarkan pemakaian kata-kata yang membingungkan atau tidak muluk-muluk, demikian juga hal dalam penyusunan kata-kata maupun kalimat harus jelasm singkat jangan sampai melantur kemana-mana dan bertele-tele yang membuat si pembaca laporan semakin bingung dan tidak mengerti.
c. Lengkap (complete)
Kelengkapan tersebut menyangkut :
#. Permasalahan yang dibahas harus sudah terselesaikan semua sehingga tidak menimbulkan tanda tanya
#. Pembahasan urutan permasalahan harus sesuai dengan prioritas penting tidaknya permasalahan diselesaikan
d. Tepat waktu dan cermat
Tepat waktu sangat diperlukan dalam penyampaian laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan karena pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang bersifat mendadak membutuhkan pembuatan laporan yang bisa diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan.
e. Tetap (consistent)
Laporan yang didukung data-data yang bersifat tetap dalam arti selalu akurat dan tidak berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat suatu laporan lebih dapat dipercaya dan diterima.
f. Objective dan Factual
Pembuatan laporan harus berdasarkan fakta-fakta yang bisa dibuktikan kebenarannya maupun dibuat secara obyektif.
g. Harus ada proses timbal balik
a. Laporan yang baik harus bisa dipahami dan dimengerti sehingga menimbulkan gairah dan minat si pembaca
b. Jika si pembaca memberikan respon berarti menunjukkan adanya proses timbal balik yang bisa memanfaatkan secara pemberi laporan maupun si pembaca laporan
6. Sistematika Laporan

Laporan lengkap yang lengkap, harus dapat menjawab semua pertanyaan mengenai : apa ( what ), mengapa ( why ), siapa ( Who ), dimana ( where ), kapan ( when ), bagaimana ( how ).
Urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami. Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut :
1. Pendahuluan
Pada pendahuluan disebutkan tentang :
            1) Latar belakang kegiatan.
            2) Dasar hukum kegiatan.
            3) Apa maksud dan tujuan kegiatan.
            4) Ruang lingkup isi laporan.
2. Isi Laporan
Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain :
            1) Jenis kegiatan.
            2) Tempat dan waktu kegiatan.
            3) Petugas kegiatan.
            4) Persiapan dan rencana kegiatan.
            5) Peserta kegiatan.
            6) Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan    fakta /  datanya).
            7) Kesulitan dan hambatan.
            8) Hasil kegiatan.
            9) Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.
3. Penutup
Pada kegiatan ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan maaf bila ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
Contoh Laporan Sederhana:
(Nama Lembaga Penyelenggara)
Laporan Hasil Seminar
(Judul Seminar)
I . Pendahuluan
            a. Latar belakang seminar
            b. Tujuan seminar
            c. Hari/tanggal dan tempat seminar
II . Pelaksanaan Seminar
            a. Pembicara
            b. Moderator
            c. Notulis
            d. Peserta
III . Hasil Seminar (deskripsikan)
IV . Kesimpulan Seminar
V. Lampiran
            a. Susunan Panitia
            b. Makalah
            c. Daftar hadir

Tugas B. Indonesia Proposal

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
      Sehubungan dengan banyaknya perusahaan yang melayani public sehingg menyebabkan adanya antrian, dengan ini maka muncullah teori – teori dasar antrian salah satunya multi channel single phase. Dalam hal ini penulis ingin membahas Berapa banyak antrian yang terjadi pada  perseroan dengan menggunakan metode antrian yaitu Multi Channel - Single Phase untuk menentukan jumlah teller optimal yang sebaiknya dioperasikan pada hari kerja.

1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1.    Bagaimana proses Antrian pada perseroan dengan menggunakan metode Antrian Multi Channel Single Phase.
2.    Berapa jumlah loket yang harus di operasikan agar pelayanan dapat optimal.

1.3 Tujuan Penelitian
1. apakah antrian di perusahaan persero tersebut sesuai dengan apa yang diterapkan dalam multi channel single phase, lalu apakah teori tersebut tepat untuk diterapkan di perusahaan persero tersebut
2.bagaimana dengan jumlah loket yang tersedia apakah sudah memadai ataukah masih harus dilakukan pembenahan seperti penambahan dan pengurangan loket.

1.4 Metode Penelitian
      Dalam pembuatan penulisan ini, khususnya untuk memperoleh data dan kesimpulan yang objektif. Dan memenuhi permasalahan yang dibahas, maka penulis melakukan berbagai cara untuk memperoleh data sebagai hasil riset. Namun,Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tingkat optimisasi dari teori antrian multi channel single phase. Apabila yang terjadi lebih kecil dari yang diharapkan maka menunjukkan adanya ketidak puasan terhadap teori antrian yang diterapkan pada perusahaann persero tersebut. Dan apabila kenyataan sudah sama dengan harapannya yang menunjukkan adanya kepuasan konsumen akan teori antrian yang diterapkan. Serta apabila kenyataannya lebih besar dari signifikansi dari tingkat harapan maka konsumen merasa sangat puas terhadap teori antrian yang diterapkan oleh perusahaan persero tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kerangka Teori
Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari–hari. Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket bioskop, pada pintu jalan tol, pada bank, pada kasir supermarket, dan situasi–situasi yang lain merupakan kejadian yang sering ditemui. Studi tentang antrian bukan merupakan hal yang baru.
      Antrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan check-in, di super market saat para pembeli antri untuk melakukan pembayaran, di tempat cuci mobil : mobil antri untuk dicuci dan masih banyak contoh lainnya. Di sektor jasa, bagisebagian orang antri merupakan hal yang membosankan dan sebagai akibatnya terlalu lama antri, akan menyebabkan pelanggan kabur. Hal ini merupakan kerugian bagi organisasi tersebut.

2.2 Model Struktur Antrian
Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian :

1. Single Channel – Single Phase
Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki sistem pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu pelayanan.

2. Single Channel – Multi Phase
Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan (dalam phasephase). Sebagai contoh : pencucian mobil.

3. Multi Channel – Single Phase
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi kapan saja di mana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, sebagai contoh model ini adalah antrian pada teller sebuah bank.

4. Multi Channel – Multi Phase
Sistem Multi Channel – Multi Phase ditumjukkan dalam Gambar 2.5. Sebagai contoh, herregistrasi para mahasiswa di universitas, pelayanan kepada pasien di rumah sakit mulai dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Setiap sistem – sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapnya
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam menulis penulisan ilmiah ini penulis mengambil objek tentang antrian di perusahaan persero , karena penulis merasa ingin tau seberapa besar tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan antrian yang diterapkan oleh beberapa perusahaan persero daerah. Maka dalam penulisan ini penulis menganalisis hal tersebut dan menjelaskan optimisasi  dan efisiensi dari teori antrian multi channel single phase.

3.2 Data / Variabel
Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, antara lain :
a. Data Primer
Data yang diperoleh dari perusahaan secara langsung dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan pegawai toko dari minimarket tersebut dan penyebaran kuisioner yang diberikan kepada 50 konsumen yang datang berbelanja.
b. Data Sekunder
Data sekunder didapatkan secara tidak langsung melalui studi pustaka dimana pengambilan data ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang mendukung penulisan ini yang tidak diperoleh dari perusahaan.

3.3 Metode Pengumpulan Data / Variabel
Penulis menggunakan tiga cara pengumpulan data yang dibutuhkan untuk penulisan ini :
a.Observasi yaitu mengadakan secara langsung aktivitas kegiatan perusahaan.
b.Wawancara yaitu dengan cara mendatangkan dan mewawancarai langsung pihak perusahaan yang bersangkutan.
c.Kuisioner yaitu data yang didapat berdasarkan dari sebaran daftar pertanyaan yang diberikan kepada 50 responden, yaitu para konsumen yang berbelanja pada supermarket tersebut.

3.4 Hipotesis
Ho : Metode multi channel single phase cocok di terapkan pada perusahaan PERSERO
Ha : Metode multi channel single phase tidak cocok di terapkan pada perusahaan PERSERO
3.5 Alat Analisis Yang Digunakan
Unsur unsur dasar model antrian bergantung pada faktor :
1. Distribusi kedatangan( kedatangan tunggal atau kelompok )
2. Distribusi waktu pelayanan ( pelayanan tunggal atau kelompok )
3. Rancangan sarana pelayanan (stasiun serial, paralel atau jaringan )
4. Peraturan pelayanan(FCFS, LCFS, SIRO) dan prioritas utama.
5. Ukuran antrian( terhingga atau tidak hingga ).
6. Sumber pemanggilan(terhingga atau tidak terhingga).
7. Perilaku manusia( perpindahan, penolakan atau pembatalan).
Situasi antrian dimana kedatangan dan keberangkatan (kejadian) yang timbul

3.6 Model Penelitian
selama interval waktu dikendalikan dengan kondisi berikut :
• Kondisi 1 :Probabilitas dari sebuah kejadian( kedatangan atau keberangkatan)
yang timbul antara t dan t +s bergantung hanya pada panjang s, yang berarti bahwa probabilitas tidak bergantung pada t atau jumlah kejadian yang timbul selama periode waktu (0,t).
• Kondisi 2 : Probabilitas kejadian yang timbul selama interval waktu yang sangat kecil h adalah positif tapi kurang dari satu.
• Kondisi 3 : Paling banyak satu kejadian dapat timbul selama interval waktu yang
sangat kecil h.
Ketiga kondisi diatas menjabarkan sebuah proses dimana julah kejadian selama satu interval waktu yang diberikan adalah Poisson, dan karena itu interval waktu antara beberapa kejadian yang berturut turut adalah eksponensial. Dengan kasus demikian, kita katakan bahwa kondisi kondisi tersebut mewakili proses Poisson.